Pengaruh Lembaga Keluarga Terhadap Pembentukan Kepribadian Siswa atau Siswi
Pengaruh Lembaga Keluarga Terhadap Pembentukan Kepribadian Siswa atau Siswi Kelas XI, Sekolah Menengah Atas Kasih Karunia, di Jalan Taman Palem Lestari, Cengkareng, Jakarta Barat
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keluarga merupakan lembaga terkecil didalam masyarakat yang terdiri dari seorang ayah, ibu dan anak. Lembaga ini memiliki peran yang amat sangat penting dalam proses sosialisasi dan pembentukkan kepribadian seorang anak karena dalam keluargalah seorang anak dibimbing, diawasi serta diajarkan berbagai dasar dari nilai juga norma yang terdapat di lingkungan sekitarnya. Terutama disaat anak memasuki tahap remaja. Pada tahap ini, seorang anak lebih rentan terkena pengaruh dari lingkungan sekitarnya. Ketika memasuki tahap remaja, seorang anak akan menjadi lebih labil karena sedang mengalami pencarian jati diri sehingga keluarga lah yang harus mengarahkan dan menjadi pengaruh yang baik bagi anak.
Dikarenakan peran penting yang dimiliki ini lah
seorang anak akan merasa dekat dan aman ketika bersama dengan keluarganya.
Namun fakta yang terjadi di masyarakat, sebuah keluarga juga bisa menjadi boomerang yang dapat merugikan masa depan anak tersebut. Banyaknya orang tua yang terkadang kurang memperhatikan keluarganya karena terlalu sibuk dengan pekerjaan, orang tua yang egois dan terlalu
memaksakan kehendak mereka membuat seorang anak tidak berani untuk berbagi cerita dan
mengutarakan keinginannya kepada kedua orang tuanya. Keluarga yang orang tuanya
kurang harmonis atau sering bertengkar juga dapat mempengaruhi psikis seorang
anak sehingga terkadang anak tersebut akan lebih dekat bahkan lebih mempercayai
temannya yang belum tentu baik karakter dan asal usulnya.
1.2. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas yaitu :
- Siapa saja yang memiliki pengaruh terhadap pembentukan kepribadian seorang siswa atau siswi atau seorang anak?
- Bagaimana respon atau tindakan dari orang tua yang seharusnya saat mengetahui bahwa anaknya mengalami perubahan kepribadian yang berhubungan dengan masalah yang dialaminya baik dari dalam maupun diluar keluarga?
1.3 Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilakukan sebagai salah satu syarat untuk pengambilan nilai atau penilaian harian di Sekolah Menengah Atas Kasih Karunia, di Jalan Permata Taman Palem Lestari, Cengkareng, Jakarta Barat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk :
- Mengetahui kondisi lingkungan keluarga dan juga untuk mengetahui dampak lembaga keluarga terhadap pembentukan kepribadia siswa atau siswi Sekolah Menengah Atas, di Jalan Taman Palem Lestari, Cengkareng, Jakarta Barat.
- Sebagai referensi bagi keluarga sebelum mengambil keputusan dan bertindak.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah untuk :
- Memberikan pemahaman tentang pentingnya lembaga keluarga bagi pembentukan kepribadian seorang anak.
- Memperluas dan memperkaya pengetahuan mengenai pengaruh yang diberikan oleh keluarga.
- Sebagai referensi untuk penelitian yang akan dilakukan selanjutnya.
- Sebagai referensi bagi keluarga dalam mendidik anak dan memudahkan penyelesaian masalah yang ada didalam keluarga.
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Keluarga
Pengertian keluarga dibagi menjadi beberapa sumber diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Pengertian keluarga secara umum
Keluarga adalah sebuah kelompok sosial yang paling dasar didalam masyarakat dan umumnya terdiri dari satu atau dua orang tua dan juga anaknya.
2. Pengertian keluarga menurut pandangan Sosiologi
Keluarga adalah sebuah kelompok sosial yang terdiri dari dua atau lebih individu yang hidup dalam satu rumah tangga karena adanya hubungan darah, perkawinan, dan ikatan hukum.
3. Pengertian keluarga menurut para ahli
a. Bergess :
"Keluarga terdiri atas kelompok orang yang mempunyai ikatan perkawinan, keturunan atau hubungan sedarah atau hasil adopsi, anggota tinggal bersama dalam satu rumah, anggota berinteraksi dan berkomunikasi dalam peran sosial serta mempunyai kebiasaan atau kebudayaan yang berasal dari masyarakat, tetapi mempunyai keunikannya sendiri".
b. WHO :
"Keluarga adalah anggota rumah tangga yang saling berhubungan melalui pertalian darah, adopsi atau perkawinan".
c. Murray dan Zenter :
"Suatu sistem sosial yang berisi dua atau lebih orang yang hidup bersama yang mempunyai hubungan darah, perkawinan atau adopsi, atau tinggal bersama dan saling menyayangi".
d. UU No. 10 Tahun 1992 :
"Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari suami - istri atau suami - istri dengan anaknya atau ayah dengan anaknya atau ibu dengan anaknya".
Dari definisi yang telah dijabarkan diatas, dapat disimpulkan bahwa keluarga adalah sebuah kelompok sosial dasar yang umumnya terdiri dari satu atau dua orang tua yang hidup dalam ikatan pernikahan dan juga anak, baik anak kandung maupun anak adopsi yang saling berinteraksi dan berkomunikasi secara terus menerus sehingga telah memiliki aturan dan tujuan yang sama serta saling menyayangi antara anggota keluarga.
2.2 Proses Terbentuknya Keluarga
Pada umumnya, keluarga terbentuk dari adanya perkawinan yang sah menurut hukum, adat, dan dimata agama antara seorang pria dan wanita. Berikut ini proses terbentuknya keluarga :
- Pertemuan dan pendekatan antara seorang pria dan wanita,
- Adanya interaksi yang dilakukan secara terus menerus secara mendalam dalam jangka waktu yang panjang sehingga menginjak ke tahap pernikahan,
- Dalam sebuah pernikahan akan menghasilkan anak lalu terbentuklah sebuah keluarga inti.
2.3 Ciri - Ciri Keluarga
- Terdiri dari dua individu yang disatukan oleh ikatan perkawinan, ikatan darah dan adopsi atau ikatan hukum,
- Hidup bersama dalam satu rumah tangga, dalam satu rumah maupun berpisah rumah,
- Adanya komunikasi dan interaksi yang teratur antar anggota keluarga,
- Menggunakan budaya yang sama dengan yang ada di masyarakat tetapi memiliki ciri khasnya sendiri.
2.4 Jenis - Jenis Keluarga
Jenis - jenis keluarga dibagi menjadi 5 yaitu :
1. Berdasarkan Garis Keturunan
Berdasarkan garis keturunannya, keluarga dibedakan menjadi 2 yaitu :
- Patrilinear yaitu keturunan sedarah yang terdiri dari sanak saudara dalam beberapa generasi tetapi hubungan tersebut disusun melalui jalur garis dari ayah.
- Matrilinear yaitu keluarga yang terdiri dari sanak saudara dalam beberapa generasi tetapi hubungan disusun melalui jalur garis dari ibu.
2. Berdasarkan Jenis Perkawinan
Berdasarkan jenis perkawinannya, keluarga dibedakan menjadi 2 yaitu :
- Monogami yaitu keluarga yang hanya terdiri dari seorang suami dan seorang istri.
- Poligami yaitu keluarga dimana terdapat seorang suami dengan lebih dari satu istri atau seorang istri dengan beberapa suami.
Poligami juga dapat dibagi menjadi 2 jenis yaitu :
a.) Poligini : Satu orang laki - laki memiliki banyak istri.
b.) Poliandri : Satu orang perempuan memiliki banyak suami.
3. Berdasarkan Pemukiman
Berdasarkan pemukimannya, keluarga dibedakan menjadi 3 yaitu :
- Patrilokal yaitu pasangan suami istri yang tinggal bersama atau dekat dengan keluarga sedarah dari suami.
- Matrilokal yaitu pasangan suami istri yang tinggal bersama atau dekat dengan keluarga istri.
- Neolokal yaitu pasangan suami istri yang tinggal jauh dari keluarga suami maupun istri.
4. Berdasarkan Jenis Anggota Keluarga
Berdasarkan jenis anggota keluarga, keluarga dibagi menjadi :
- Keluarga inti (Nuclear Family) yaitu keluarga yang terdiri atas ayah, ibu dan anak.
- Keluarga besar (Extended Family) yaitu keluarga inti ditambahkan dengan sanak saudara seperti kakek, nenek, paman, bibi, keponakan, dan lain sebagainya.
- Keluarga berantai (Serial Family) yaitu keluarga yang terdiri atas wanita dan pria yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan satu keluarga inti.
- Keluarga dari janda atau duda (Single Family) yakni merupakan keluarga yang terjadi karena perceraian atau kematian.
- Keluarga Berkomposisi (Composite) yaitu keluarga yang perkawinan berpoligami dan hidup secara bersama.
- Keluarga kabitas (Cohabitation) yaitu keluarga yang terdiri atas dua orang yang terjadi tanpa pernikahan namun membentuk suatu keluarga.
5. Berdasarkan Kekuasaan
Berdasarkan kekuasaannya, keluarga dibedakan menjadi :
- Patriakal yaitu keluarga yang dominan dan memegang kekuasaan dalam keluarga berada dipihak ayah.
- Matriakal yaitu keluarga yang dominan dan memegang kekuasaan dalam keluarga berada dipihak ibu.
- Equalitarium yaitu sebuah keluarga dimana ayah dan ibu yang memegang kekuasaan.
2.5 Fungsi Keluarga
Fungsi keluarga menurut Friedman adalah :
1. Fungsi Reproduksi
Fungsi untuk melanjutkan keturunan, mempertahankan generasi dan untuk kelangsungan keluarga.
2. Fungsi Proteksi
Fungsi yang paling dibutuhkan apalagi untuk seorang anak sehingga anak akan merasa terlindungi, nyaman dan aman hidup didalam keluarganya.
3. Fungsi Sosialisasi
Fungsi yang dibutuhkan karena keluarga yang mempersiapkan seorang anak agar dapat sesaui dan diterima didalam masyarakat.
4. Fungsi Afeksi
Fungsi agar setiap anggota keluarga dapat merasakan kasih sayang dan perhatian dari anggota keluarga yang lainnya.
5. Fungsi Ekonomi
Fungsi yang wajib dipenuhi oleh orang tua terutama seorang ayah sebagai kepala keluarga memiliki kewajiban dalam memenuhi perekonomian seluruh keluarganya.
2.6 Peran Keluarga Dalam Pembentukkan Kepribadian Anak
Sebuah keluarga memiliki peran penting karena keluarga merupakan lembaga paling pertama dan paling dekat dengan seorang anak sejak kelahirannya. Keluarga yang membentuk kepribadian seorang anak, yang membimbing, mengawasi serta mangajarkan berbagai dasar dari nilai dan norma yang terdapat di lingkungan sekitarnya sehingga keluarga juga menentukan diterima atau tidaknya seorang anak didalam masyarakat. Berikut ini merupakan peran sebuah keluarga :
- Sebagai Pendidik : keluarga merupakan pendidik paling pertama, utama dan paling dekat dengan anak - anaknya.
- Sebagai Pelindung : keluarga memiliki peran untuk melindungi anaknya dari ancaman, perlakuan dan situasi yang dapat membahayakan keselamatan anaknya.
- Sebagai Motivator : keluarga merupakan motivator yang paling kuat dan berpengaruh bagi seorang anak dan oleh karena itu, keluarga harus bisa memberikan dorongan dan dukungan untuk anaknya.
- Sebagai Wadah atau Tempat untuk Curahan Hati (Curhat) : keluarga juga diharapkan bisa menjadi tempat yang nyaman dan terpercaya bagi anak untuk mengutarakan isi hati dan pikirannya serta keluarga juga diharapkan dapat membantu sang anak dalam menyelesaikan permasalahannya.
- Mendisiplinkan Anak - Anaknya : keluarga menjadi pihak yang menetapkan peraturan dan juga meningkatkan kedisiplinan anak didalam dan diluar keluarga.
- Membimbing Anak : sebagai keluarga, diharapkan dapat selalu membimbing anak - anaknya dengan cara memberikan saran - saran daripada emmerintah agar anak juga merasa nyaman dan tidak tertekan.
- Menjadi Contoh Bagi Anak : sebagai keluarga terutama orang tua, sudah seharusnya menjadi contoh atau teladan bagi si anak karena orang tua merupakan sososk yang menjadi panutan bagi seorang anak sehingga sikap dan tingkah laku seorang anak merupakan cerminan dari tingkah laku dan pola asuh dari orangtuanya di rumah.
2.7 Hipotesis
Jika seorang anak memiliki keluarga dan orang tua yang baik, perhatian dan anggota keluarga yang saling menyayangi, maka anak tersebut akan bertumbuh menjadi anak yang penyayang, baik, dan sabar sedangkan anak yang tumbuh dari keluarga yang memiliki tabiat buruk, maka sang anak juga akan memiliki kepribadian yang kurang baik.
Bab III
METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Karya tulis ini menggunakan jenis penelitian berupa pendekatan kualitatif yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskripsi berupa kata - kata dari orang - orang atau perilaku yang diamati. Data yang dikumpulkan berupa data yang berasal dari naskah wawancara, catatan atau memo peneliti, catatan lapangan, dan dokumen - dokumen lain yang mendukung penelitian. Tujuan menggunakan jenis penelitian ini menurut Kriyanto adalah untuk menjelaskan suatu fenomena dengan sedalam - dalamnya dengan cara pengumpulan data yang sedalam - dalamnya pula, yang menunjukkan pentingnya kedalaman dan detail suatu data yang diteliti.
3.2 Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode studi kasus yaitu metode penelitian yang digunakan untuk meneliti suatu kasus atau fenomena yang terdapat didalam masyarakat yang dilakukan secara mendalam untuk mempelajari latar belakang, keadaan, dan interaksi yang terjadi didalam sekelompok individu atau masyarakat tersebut.
3.3 Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, pengumpulan data dilakukan dengan teknik kuesioner. Kuesioner merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab. Teknik ini sangat efisien dan sangat praktis karena dapat memperoleh data yang banyak walaupun jaraknya berjauhan.
3.4 Teknik Analisis Data
Analisis data dapat diartikan sebagai kegiatan yang dilakukan untuk mengubah data hasil dari penelitian menjadi informasi yang nantinya dapat digunakan dalam mengambil kesimpulan sehingga teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif dari objek penelitian dan juga perilakunya. Analisis data dapat dilakukan dengan cara :
- Membandingkan data yang didapatkan dari kuesioner dengan fakta lapangan.
- Membandingkan data kuesioner antar informan satu dengan yang lainnya.
- Membandingkan data kuesioner dengan dokumen atau data lain yang telah dikumpulkan.
Tujuan dari analisis data ini adalah untuk menghasilkan data deskriptif sehingga menjadi lebih mudah untuk dipahami dan untuk membuat kesimpulan mengenai suatu kasus atau fenomena berdasarkan data yang telah didapatkan dari sampel dan dibuat berdasarkan pengujian hipotesis.
3.5 Populasi dan Sampel
Pengertian populasi menurut Sukmadinata adalah populasi merupakan kelompok besar dan wilayah yang menjadi lingkup penelitian atau dapat disimpulkan bahwa populasi adalah keseluruhan subyek penelitian. Lalu pengertian sampel menurut Sukmadinata adalah sampel merupakan kelompok kecil yang secara nyata diteliti dan ditarik kesimpulan dari populasi atau dapat disimpulkan bahwa sampel adalah sebagian dari subyek dalam populasi yang diteliti dan dapat mewakili populasinya.
Tujuan dari pengambilan sampel adalah untuk menghemat waktu, tenaga dan biaya karena dapat mengurangi jumlah objek atau orang yang diteliti tanpa mengurangi keakuratan dan kedalaman data yang dibutuhkan. Syarat - syarat dalam pengambilan sampel menurut Martono adalah sebagai berikut :
- Memudahkan peneliti untuk meneliti jumlah sampel yang lebih sedikit dibandingkan dengan menggunakan populasi karena apabila populasinya terlalu besar, dikhawatirkan akan terlewat.
- Penelitian juga dapat dilaksanakan lebih hemat dari segi waktu, biaya dan tenaga.
- Lebih teliti dan cermat dalam mengumpulkan data.
- Peneliti lebih efektif, jika penelitian bersifat destruktif yang menggunakan spesemen akan hemat dan dapat dijangkau tanpa merusak semua bahan yang ada serta dapat digunakan untuk menjaring populasi yang jumlahnya banyak.
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh siswa/i kelas XI Sekolah Menengah Atas Kasih Karunia di Jalan Taman Palem Lestari, Cengkareng, Jakarta Barat. Jumlah populasi dari seluruh siswa/i kelas XI Sekolah Menengah Atas Kasih Karunia di Jalan Taman Palem Lestari, Cengkareng, Jakarta Barat adalah 10 orang dan peneliti hanya mengambil data dari 5 orang untuk meneliti pengaruh lembaga keluarga terhadap pembentukan kepribadian siswa/i.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini, peneliti akan membahas serta menguraikan hasil dari penelitian yang telah dilakukan tentang permasalahan yang telah disebutkan pada Bab I. Penelitian ini menggunakan teknik kuesioner dan peneliti menggunakan hasil dari kuesioner yang telah dibagikan kepada beberapa orang yang menjadi narasumber. Peneliti juga menggunakan teknik analisis data untuk mengolah semua data yang telah diperoleh dan disajikan dalam bentuk data deskriptif agar pembaca dapat lebih memahami data - data yang ada.
4.1 Peta Lokasi Penelitian
Gambar 4.1.1 Peta Sekolah Menengah Atas Kasih Karunia di Jalan Taman Palem Lestari, Cengkareng, Jakarta Barat |
4.2 Hasil Penelitian dan Pembahasan
Penelitian ini mengusung tema pengaruh lembaga keluarga terhadap pembentukkan kepribadian siswa atau siswi Sekolah Menengah Atas Kasih Karunia, di Jalan Taman Palem Lestari, Cengkareng, Jakarta Barat. Berdasarkan hasil dari kuesioner yang telah peneliti bagikan dan telah diisi oleh narasumber, kami telah mendapatkan jawaban untuk masalah yang ada.
Seperti penjelasan yang terdapat pada Bab II, keluarga merupakan sebuah kelompok sosial dasar yang umumnya terdiri dari satu atau dua orang tua yang hidup dalam ikatan pernikahan dan juga anak. Baik itu merupakan anak kandung maupun anak adopsi, mereka saling berinteraksi dan berkomunikasi. Pada umumnya mereka saling menyayangi antara anggota keluarga. Keluarga merupakan lembaga pendidik paling pertama sehingga ajaran di dalam keluarga akan sangat mempengaruhi karakter, sifat, dan perilaku seorang anak. Pada hakekatnya, ia akan melihat dan meniru apa yang ia lihat dan dilakukan oleh orang tuanya. Faktanya, ada banyak keluarga di dunia ini yang malah menjadi pengaruh yang buruk bagi seorang anak terutama jika orang tuanya yang sering bertengkar atau sudah berpisah. Hal tersebut menyebabkan seorang anak mengalami trauma secara psikis sehingga yang tadinya ceria dan terbuka menjadi lebih pendiam dan tetutup. Anak yang bagaikan kapal terombang - ambing ini akan mencari tempat sandaran seperti teman atau sahabat dan jika anak ini memilih jalan yang salah, maka ia akan terbawa kepada pergaulan buruk. Pada akhirnya orang tua merupakan sosok yang dapat membangun karakter anak sesuai dengan apa yang diajarkan dan diamati anak tersebut.
4.3 Deskripsi Responden
Seperti jawaban yang saya dapatkan dari kuesioner, para orang tua menyadari betapa pentingnya peran mereka sebagai dasar atau fondasi bagi seorang anak. Mereka juga mengetahui bahwa seorang anak seharusnya selalu ditemani dan dibimbing agar ia tidak salah melangkah. Para orang tua merasa bahwa sesibuk apapun, mereka harus meluangkan waktu setidaknya 1 sampai 2 jam dalam sehari dan mereka juga butuh melakukan pendekatan dengan anak mereka agar anak lebih nyaman dan percaya untuk menceritakan atau berkeluh kesah kepada orang tua mereka. Para orang tua juga menyadari bahwa peran antara seorang Ayah dan Ibu haruslah seimbang serta mereka juga ingin lebih mempererat ikatan keluarga mereka dengan cara berlibur bersama, berbagi cerita dan mendiskusikan masalah yang ada agar dapat menemukan jalan keluar dari masalah yang sedang dihadapi secara bersama - sama.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Keluarga memiliki peran penting karena sejak lahir keluarga merupakan lembaga pertama dimana anak itu berada. Pola asuh dari orang tua menjadi aspek utama karena akan mempengaruhi seluruh perkembangan diri seorang anak termasuk dengan sifat dan kepribadiannya. Semua kepribadian anak merupakan cerminan dari segala model pengasuhan setiap orang tua yang berbeda - beda. Pola asuh yang membentuk kepribadian ini juga yang akan menentukan sang anak dapat diterima atau tidak di lingkungan masyarakat yang lebih luas di masa depan.
5.2 Saran
Oleh karena peran orang tua dan keluarga sangatlah penting, diharapkan bahwa sesibuk apapun orang tua tetap harus meluangkan waktunya bersama dengan keluraga agar mereka dapat selalu melihat dan mengikuti pertumbuhan serta perkembangan anak - anaknya agar sang anak bertumbuh sesuai dengan apa yang diharapkan oleh orang tua.
DAFTAR PUSTAKA
Sumber dari internet :
http://muhammadainusyifa.blogspot.com/2015/02/contoh-penulisan-karya-tulis-bab-1-bab-5.html
https://www.tehsariwangi.com/artikel/mengetahui-lebih-jauh-tentang-pengertian-keluarga
https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-keluarga/
http://sosiopage.blogspot.com/2012/12/lembaga-keluarga.html
https://www.seputarpengetahuan.co.id/2017/08/pengertian-keluarga-ciri-fungsi-macam-tugas-peranan-keluarga.html
https://www.materi.carageo.com/macam-macam-keluarga/
LAMPIRAN
Komentar
Posting Komentar